Gambar 1.1 Lambang Agama di Indonesia
1.1 Pengertian
Secara etimologi, kata
“agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa
Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme
di India. Agama terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti
kacau. Dengan demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan
manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan
ketertiban.
1.2 Fungsi dan Tujuan
1.2 Fungsi dan Tujuan
Menurut
Abuddin Nata, sekurang-kurangnya hanya ada 3 alasan perlunya manusia
terhadap agama, yaitu:
1. Latar belakang fitrah manusia. Kenyataan
bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buta pertama kali ditegaskan
dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan manusia.
2. Kelemahan dan kekurangan
manusia. Alasan inipun kelihatannya bisa diterima, di samping karena
keterbatasan akal manusia untuk menentukan hal-hal yang di luar kekuatan
pikiran manusia itu sendiri, juga karena manusia sendiri merupakan makhluk dha’if
(lemah) yang sangat memerlukan agama. 3. Adanya tantangan manusia. Manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan syetan, sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya memalingkan manusia dari Tuhan.
1.3 Dimensi (Unsur-Unsur)
Menurut Harun Nasution, agama memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
1. Kekuatan gaib. Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada keuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu, manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan laranagan keuatan gaib itu. Mengacu pada unsur yang pertama, dapat dikatakan bahwa agama sesungguhnya berporos pada kekuatan-kekuatan non-empiris atau supra empiris.
2. Keyakinan bahwa kesejahteraan di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang pula. 3. Respons manusia yang bersifat emosional. Respons itu bisa mengambil bentuk perasaan takut seperti pada agama-agama primitive atau perasaan cinta seperti agama-agama monoteisme. Selanjutnya, respons mengambil bentuk penyembahan yang terdapat dalam agama-agama primitf, atau pemujaan yang terdapat dalam agama-agama monoteisme. Lebih lanjut lagi, respons itu mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.
4. Paham adanya yang kudus dan suci dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan, dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.
1.4 Cara Menjaga Kerukunan Umat Beragama
Gambar 1.2 Macam-Macam Jenis Agama
- Menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama, baik sesama antar pemeluk agama yang sama maupun yang berbeda.Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misal, perijinan pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain, atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap toleransi. Hal ini sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di Indonesia.
- Selalu siap membantu sesama. Jangan melakukan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama.
- Selalu jagalah rasa hormat pada orang lain tanpa memandang agama apa yang mereka anut. Misalnya dengan selalu berbicara halus dan tidak sinis. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan umat beragama di Indonesia.
- Bila terjadi masalah yang menyangkut agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin tanpa harus saling menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak manapun, atau mungkin malah menguntungkan semua pihak.
2. ARTS
2.1 Pengertian
Seni adalah bagian dari budaya dan sebagai apresiasi hasil untuk seni diinternalisasikan dalam enkulturasi. Apresiasi bentuk seni yang berbeda bervariasi lintas budaya. Dalam masyarakat nonindustrialized, tradisi seni umumnya ditularkan melalui keluarga dan kelompok kerabat. Seni bercerita memainkan peran penting dalam transmisi, pelestarian, dan ekspresi tradisi budaya.
Pengertian seni ini dipakai dalam bermacam-macam arti, antara lain:
- Seni sebagai kemahiran (skill) dilawankan dengan ilmu (sciece). Sering dilakukan bahwa ilmu mengejar seseorang untuk mengetahui dan seni untuk mengejar seseorang untuk berbuat, keduanya saling melengkapi.
Gambar 2.1 Pusat Industri Keramik Dinoyo di Malang
- Seni sebagai kegiatan manusia (human activities) dilawankan dengan kerajinan (craft). Ciri-ciri yang membedakan seni/art dan kerajinan/craft ialah bahwa seni bersifat perlambang dan menciptakan realita baru, sedangkan kerajinanmerupakan pekerjaan rutin yang disesuaikan dengan kegunaan praktis.
2.2 Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang, sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a. Bidang keagamaan: seni dapat digunakan sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur dan dekorasi dalam tempat beribadah.
b. Bidang pendidikan; penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh: gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan sastera).
c. Bidang komunikasi; seni yang bertujuan praktis (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts), keduanya memiliki fungsi menyampaikan pesan dari individu, kelompok, organisasi, lembaga atau institusi kepada khalayak.
d. Bidang hiburan atau rekreasi; dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun seni sebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur dekorasi interior atau eksterior, arsitektur.
2.3 Cabang-cabang Seni
1. Seni suara (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: suara manusia (vokal), suara alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya adalah unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni peran (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
Sumber:
PPT Binus Maya Pertemuan ke-31. Religion
http://penaraka.blogspot.com/2012/04/pengertian-agama.html
https://mirzatrinugrohoblog.wordpress.com/2014/06/10/kerukunan-beragama-di-indonesia/
Gambar 1.1 http://pramukaria.blogspot.com/2014/08/sku-lambang-dan-ikon-agama-di-indonesia.html
Gambar 1.2 http://bukanhanya.com/2015/02/28/2530/
2. Arts
https://serupatigabdg.wordpress.com/tag/pengertian-seni/
Gambar 2.1 http://www.indonesiakaya.com/kanal/foto-detail/tempatnya-keramik-unik-di-malang#4499
Hai aghata, makasih buat informasinya tentang agama dan seni. Sudah bagus, rapih, dan lengkap. Aku kasih nilai 81 ya:))
BalasHapusiya sama-sama achaa. makasih juga yah buat nilainyaa:)
HapusHai Ataaa. Aku kasih nilai 79 yaa karna informasinya sudah cukup lengkap:)
BalasHapusHai Ataaa. Aku kasih nilai 79 yaa karna informasinya sudah cukup lengkap:)
BalasHapusHolla vinaa.. iya makasih ya atas penilaiannya:)
HapusHai Aghata.Informasinya menurut aku sudah lengkap dan mudah dibacanya.Saya kasih nilai 80.
BalasHapusHolla Jovan. Makasih atas penilaiannya yah:) hehe
Hapus