Kamis, 16 April 2015

Socialization, Social Interaction, and Social Mobility

1. Socialization


Gambar 1.1 Sosialisasi

1.1 Peran
Lingkungan sosial adalah dampak dari isolasi. Interaksi hereditas dan perkembangan manusia merupakan bentuk lingkungan. Pengaruh keturunan seperti menggunakan studi identik kembar adalah bagian dari peran sosialisasi. Tes kecerdasan menunjukan:
- Skor yang sama ketika anak kembar dibesarkan terpisah dalam pengaturan sosial kira-kira mirip
- Skor sangat berbeda ketika kembar dibesarkan terpisah dalam pengaturan sosial secara dramatis beda

1.2 The Self and Socialization
Diri adalah identitas yang berbeda yang membedakan seseorang dengan individu yang lainnya.

1.2.1 Mead : Stages of the Self

Gambar 1.2 George Herbert Mead

- Diri dimulai sebagai yang istimewa, posisi sentral di dunia seseorang
- Sebagai orang dewasa, perubahan diri dan mulai untuk mencerminkan perhatian yang lebih besar terhadap reaksi orang lain

1.2.1.1 Tahapan Diri
  • Tahap Bermain: Anak-anak mengembangkan keterampilan melalui simbol-simbol dan pengambilan peran yang terjadi
  • Tahap Permainan: Anak sekitar 8/9 mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan berhubungan secara stimulan
  • Tahap Persiapan: Anak meniru orang yang berada di sekitarnya
  • Simbol: Gerakan, benda, dan bahasa yang membentuk dasar komunikasi manusia
  • Mengambil Peran: Prose mental yang menganasumsi perspektif lain
  • Lain Umumnya: Sikap, sudut pandang, dan harapan masyarakat secara keseluruhan bahwa anak memperhitungkan
  • Signifikan lainnya: Individu yang paling penting dalam pengembangan diri

1.2.2 Menurut Cooley: Looking-Glass Self

Gambar 1.3 Cooley

Kita belajar siapa diri kita dengan berinteraksi dengan orang lain
Pandangan kita tentang diri kita sendiri berasal dari kontemplasi kualitas pribadi dan tayangan kita tentang bagaimana orang lain memandang kita
Diri adalah produk dari interaksi sosial kita dengan orang lain

1.2.3 Menurut Goffman: Presentasi Diri

Gambar 1.4 Erving Goffman

Kesan manajemen: jika individu belajar untuk persentasi miring diri untuk membuat penampilan khas dan memuaskan penonton tentunya. Face-work perlu untuk mempertahankan citra yang tepat diri untuk melamjutkan interaksi sosial.

1.2.4 Menurut Freud

Gambar 1.5 Sigmund Freud

Diri adalah produk sosial. Kepribadian dipengaruhi oleh orang lain (terutama orang tua).

1.2.5 Menurut Piaget

Gambar 1.6 Jean Piaget

Menekankan tahapan manusia maju melalui sebagai diri yang berkembang. Teori perkembangan kognitif mengidentifikasi 4 tahap dalam perkembangan proses berpikir anak. Kunci perkembangannya adalah dengan berinteraksi sosial.

1.3 Socialization and the Life Course
1.3.1 The life Course
- Rites of Passage: Sarana mendramatisir dan memvalidasi perubahan status seseorang
- Upacara menandai tahap perkembangan di perjalanan hidup
- Pendekatan Life-Course

1.3.2 Sosialisasi Antisipatif dan Resosialisasi
  1. Anticipatory Socialization: Proses sosialisasi dimana seseorang "berlatih" pekerjaan masa depan dan hubungan sosial.
  2. Resocialization: Proses membuang pola perilaku yang lama dan menerima yang baru sebagai transisi dalam kehidupan seseorang.
  3. Total Intitution: Lembaga penjara, militer, RSJ, atau biara yang mengatur semua aspek kehidupan seseorang.

1.4 Agen Sosialisasi
1.4.1 Keluarga
- Peran keluarga dalam mensosialisasikan anak supaya tindakannya tidak bisa untuk berlebihan
- Pengaruh budaya keturunan dari generasi-generasi sebelumnya
- Dampak ras dan jenis kelamin
Gender Roles: Harapan mengenai perilaku yang tepat, sikap, dan kegiatan laki-laki dan perempuan.

1.4.2 Sekolah
- Mengajarkan nilai-nilai pada anak dan kebiasaan masyarakat lebih luas
- Secara tradisional mensosialisasikan anak menjadi peran gender konvensional
- Rekan guru membantu anak tumbuh dewasa, kelompok sebaya semakin menganggap peran orang lain yang signifikan.

Gambar 1.7 High School Popularity

1.4.3 Peer Group
Sebagai anak yang tumbuh dewasa, kelompok sebaya semakin menganggap peran dari Mead yang signifikan dari yang lainnya.

1.4.4 Media massa dan Teknologi
Teknologi mensosialisasikan keluarga pada multitasking sebagai norma sosial. 47% dari orang tua mengakui bahwa setidaknya 1 orang anak mempunyai 1 buah TV di kamarnya.

Gambar 1.8 Persentase Online

1.4.5 Tempat Kerja
Belajar untuk berperilaku tepat dalam pengaturan kerja adalah aspeek fundamental dari sosialisasi manusia yang melibatkn 4 tahap: Pilihan karir, Anticipatory socialization,  Conditioning,  dan Komitmen yang berkelanjutan.

1.4.6 Agama dan Negara

1.5 Kebijakan Sosial dan Sosialisasi

1.5.1 Perawatan Anak di Seluruh Dunia
Masalah tahun 2002, 55% dari wanita yang sudah melahirkan, kembali lagi menjadi angkatan kerja. 35% dari semua anak prasekolah dengan ibu yang bekerja mengikuti program perawatan kelompok anak. Cara tepat mengatasinya dengan menemukan tempat penitipan yang sesuai dengan penghasilan orang tua. Para peneliti menemukan pusat penitipan anak yang berkualitas tinggi yang tidak mempengaruhi sosialisasi anak.

2. Social Interaction


2.1 Social Interaction and Reality
Interaksi sosial: Kemampuan untuk mendefinisikan realita sosial yang mencerminkan kekuatan kelompok dalam masyarakat.

2.2 Elements of Social Structure
2.2.1 Status
Mengacu pada salah satu posisi yang mendefinisikan secara sosial dalam suatu masyarakat. Seseorang dapat memegang lebih dari 1 status.

 Gambar 2.1 Ascribed and Achieved Statueses

  • Ascribed Status: Status yang dimiliki oleh seseorang sejak ia dilahirkan
  • Achieved Status: Status yang dicapai oleh seseorang
  • Master Status: status yang mendominasi orang lain dan menentukan posisi umum seseorang dalam masyarakat.

2.2.2 Social Rules
Kumpulan dari harapan orang yang menempati status yang diberikan.
  • Role Conflict, terjadi ketika harapan tidak sesuai yang muncul dari dua atau lebih posisi sosial yang diselenggarakan oleh orang yang sama.
  • Role Strain, kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama memaksakan tuntutan dan harapan yang saling bertentangan.
  • Role Exit, Proses pelepasan peran yang merupakan pusat identitas seseorang untuk membangun peran yang baru.

2.2.3 Group
Sejumlah orang dengan norma, nilai dan harapan yang sama yang saling berinteraksi satu sama lain. Disini, setiap masyarakat terdiri dari banyak sekali kelompok dimana interaksi sosial sehari-harinya terjadi

2.2.4 Social Networks and Technology
Social Network/Jejaring Sosial: Serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan orang langsung kepada orang lain, dan secara tidak langsung menghubungkannya dengan banyak orang

2.2.5 Social Institutions
Pola yang terorganisir dari keyakinan dan perilaku berpusat pada kebutuhan dasar

2.2.6 Functionalist View
5 tugas utama (prasyarat fungsional) suatu masyarakat/kelompok utama harus mencapai:
- Mengganti personilnya
- Mengajar anggota yang baru masuk
- Memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa
- Preserving order
- Menyediakan dan memelihara rasa tujuan yang sudah disepakati

2.2.7 Conflict View
Lembaga utama membantu menjaga hak sebagian besar individu dan kelompok yang kuat dalam masyarakat. Lembaga sosial memiliki sifat inheren konservatif dan beroperasi dalam lingkungan gender dan ras.


2.3 Social Structure in Global Perspective
2.3.1 Durkheim’s Mechanical and Organic Solidarity

Gambar 2.2 Durkheim

  • Mechanical Solidarity: Mengacu pada kesadaran kolektif yang menekankan solidaritas kelompok, yang menyiratkan bahwa semua individu melakukan tugas yang sama
  • Organic Solidarity: mengacu pada kesadaran kolektif yang bergantung pada kebutuhan anggota masyarakat memiliki satu sama lain

2.3.2 Tönnie’s Gemeinschaft and Gesellschaft

  1. Gemeinschaft: komunitas kecil di mana orang memiliki latar belakang yang sama dan pengalaman hidup
  2. Gesellschaft: komunitas besar di mana orang asing dan merasa sedikit kesamaan dengan warga masyarakat lainnya

Gambar 2.3 Gemeinschaft dan Gesellchaft

2.3.3 Lenski's Sociocultural Evolution Approach

Gambar 2.4 Gerhard E. Lenski

Memandang masyarakat sebagai yang mengalami perubahan sesuai dengan pola sosiokultural evolusi yang dominan. Di tingkat masyarakat, teknologi itu penting. Menurutnya, teknologi adalah informasi budaya tentang bagaimana menggunakan sumber daya material dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Ada 5 tahap, yaitu:
1. Preindustrial societies
Hunting-and-Gathering Society: Orang bergantung pada makanan dan serat apapun yang tersedia di lingkungannya
2. Horticultural Societies
3. Agrarian Societies, terutama terlibat dalam produksi makanan
4. Industrial Societies, bergantung pada mekanisasi untuk memproduksi barang dan jasa. Hanya mengandalkan penemuan dan sumber energi. Mengubah fungsi keluarga sebagai unit mandiri.
5. Postindustrial and Postmodern
  • Postindustrial Society: sistem ekonomi bergerak terutama dalam pengolahan dan kontrol informasi
  • Postmodern Society: masyarakat dengan teknologi canggih sibuk dengan barang-barang konsumen dan media gambar

Gambar 2.5 Stages of Sociocultural Evolution

2.4 Social Policy and Social Structure
2.4.1 The Aids Crisis

Gambar 2.6 Just Say No To HIV/AIDS

Meskipun ada terapi baru yang dikembangkan untuk mendorong dalam mengobati AIDS, namun sampai saat ini belum ada cara untuk memberantas AIDS secara medis. Diperkirakan ada 39.400.00 orang yang terinfeksi AIDS. Negara-negara berkembang dari sub Sahara-Africa menghadapi tantangan terbesar.

Gambar 2.7 People Living with HIV/AIDS 2004


3. Stratification and Social Mobility in the US


3.1 Systems of Stratification
  1. Ascribed Status: posisi sosial yang diberikan kepada orang tanpa memperhatikan karakteristik unik orang tersebut.
  2. Achieved Status: Posisi sosial dicapai oleh orang terutama melalui upaya sendiri.
  3. Slavery (Perbudakan): bentuk paling ekstrim dari ketimpangan sosial dilegalisir.
  4. Castes (Kasta): sistem turun-temurun dari peringkat.
  5. Estate System: terkait dengan masyarakat feodal di abad pertengahan.
  6. Social Classes
  • Class System: peringkat sosial terutama didasarkan pada posisi ekonomi yang mencapai karakteristik dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Rossides (1997) menggunakan 5 model kelas untuk mendeskripsikan ini, yaitu: Upper class, Working class, Upper-middle class, Lower class, dan Lower-middle class.

3.2 Perspective on Stratification

3.2.1 Karl Marx's View of Class Differentiation

Gambar 3.1 Karl Marx

  • Hubungan sosial tergantung pada siapa yang mengendalikan modus utama produksi.
    Capitalism (kapitalisme): sistem ekonomi dimana alat produksi yang diadakan sebagian besar di tangan swasta dan insentif utama untuk kegiatan ekonomi adalah akumulasi keuangan.
  • Class Consciousness: kesadaran subjektif dari kepentingan umum dan kebutuhan untuk aksi politik membawa perubahan.
  • False Consciousness: sikap yang dipegang oleh anggota kelas yang tidak secara akurat mencerminkan posisi tujuan mereka

3.2.2 Max Weber's View of Stratification

Gambar 3.2 Max Weber

Tidak ada karakteristik tunggal yang benar-benar mendefinisikan posisi seseorang dengan sistem stratifikasi
  1. Status Group: Individu yang mempunyai pretise atau gaya hidup yang sama.
  2. Class: Sekelompok orang yang memiliki tingkat yang sama kekayaan dan pendapatan.
  3. Power: Kemampuan untuk melakukan kehendak seseorang atas orang lain.

3.2.3 Interactionist View
Tertarik pada pentingnya kelas sosial dalam membentuk gaya hidup seseorang.

3.3 Is Stratification Universal?
3.3.1 Functionalist View
Ketimpangan sosial yang diperlukan sehingga orang akan termotivasi untuk mengisi posisi fungsional penting. Tidak menjelaskan perbedaan besar antara si kaya dan si miskin.

3.3.2 Conflict View
Konflik manusia cenderung atas sumber daya yang langka seperti kekayaan, status, dan kekuasaan. Stratifikasi adalah sumber utama ketegangan sosial dan konflik yang pasti akan menyebabkan ketidakstabilan dan perubahan sosial.

3.3.3  Lenski's Viewpoint

Gambar 3.3 Gerhard E. Lenski

Sebagai masyarakat kemajuan teknologi menjadi mampu menghasilkan surplus yang cukup besar buat barang. Munculnya ini sangat memperluas ketidaksetaraan status, pengaruh, dan kekuasaan. Alokasi barang dan jasa kelebihan memperkuat kesenjangan sosial.

3.4 Stratification by Social Class
3.4.1 Objective Method
Kelas sebagian besar dipandang sebagai kategori statistik berdasarkan:
  1. Occupation (Pendudukan)
  2. Education (Pendidikan)
  3. Income (Penghasilan)
  4. Place of residence (Tempat tinggal)

3.4.2 Measuring Social Class
  1. Gender dan Occupational Prestige
  2. Multiple Measure

Gambar 3.4 Prestige Rankings of Occupations

3.4.3 Wealth and Income
Penghasilan di AS tidak merata.

Gambar 3.5 Income Pyramid

Gambar 3.6 Distribution of Wealth in the US, 2001

3.4.4 Poverty
Kemiskinan dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Absolute Poverty, tingkat minimum subsisten bahwa tidak ada keluarga yang harus hidup di bawah.
  2. Relative Poverty, standar mengambang dimana orang-orang di bawah masyarakat yang dinilai sebagai yang dirugikan dibandingkan dengan bangsa secara keseluruhan.

Gambar 3.7 Absolute Poverty in Selected Industrial Countries

3.5 Social Mobility
3.5.1 Perngertian
Gerakan individu atau kelompok dari satu posisi dalam sistem stratifikasi masyarakat yang lain

3.5.2 Open vs Closed Stratification System
  1. Open system: posisi setiap individu dipengaruhi oleh posisi yang dicapai seseorang
  2. Closed sistem: memungkinkan sedikit atau tidak kemungkinan bergerak naik

3.5.3 Types
  1. Horizontal mobility: gerakan dalam kisaran pretise yang sama
  2. Vertical mobility: perubahan posisi dari peringkat yang beda
  3. Intragenerational mobility: perubahan posisi sosial dalam kehidupan dewasa seseorang

Sumber:
PPT Bimay pertemuan ke-7

1. Socialization
Gambar 1.1 https://lusiasriningsih.files.wordpress.com/2011/09/guru-word.jpg
Gambar 1.7 Suitor et al. 2001:445
Gambar 1.8 Kaiser Family Foundation/San Jose Mercury News 2003

2. Social Interaction
Gambar 2.4 http://www.sociosite.net/topics/sociologists.php#top
Gambar 2.6 https://aivygoyo.files.wordpress.com/2011/09/just_say_no_to_hiv_aids_flyer-p2447187174968740392mcvz_400.jpg
Gambar 2.7 UNAIDS 2004:5

3. Social Mobility
Gambar 3.4 J. Davis et al. 2003
Gambar 3.5 Developed by author based on data from DeNavas-Walt et al. 2004; HINC-01 and the Internal Revenue Service (2004)
Gambar 3.6 Wolff:2002
Gambar 3.7 Smeeding et al. 2001:51

Rabu, 15 April 2015

Groups, Families, Communities, Cities, and States

1. Families (Keluarga)

Gambar 1.1 Keluarga

1.1 Pengertian
Salah satu kelompok/kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
  1. Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
  2. Dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
  3. Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
1.2 Fungsi

1.2.1 Fungsi Biologis
  • Untuk meneruskan keturunan
  • Memelihara dan membesarkan anak
  • Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
  • Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
  • Memberi kesempatan untuk berekreasi
1.2.2 Fungsi Psikologis 
  • Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
  • Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
  • Perlindungan secara psikologis
  • Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
1.2.3 Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
  • Meneruskan nilai-nilai budaya
  • Sosialisasi
  • Pembentukan norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
1.2.4 Fungsi Sosial
  • Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
  • Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
  • Pengaturan ekonomi atau keuangan
1.2.5 Fungsi Pendidikan
  • Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
  • Persiapan untuk kehidupan dewasa.
  • Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
1.3 Jenis
  • Keluarga inti: suami, istri, dan anak.
  • Keluarga konjugal: pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
  • Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas: hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Gambar 1.2 Keluarga Inti

1.4 Bentuk
1. Berdasarkan Garis Keturunan
  1. Patrilinear: keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
  2. Matrilinear: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
2. Berdasarkan Jenis Perkawinan
  1. Monogami: seorang suami dengan seorang istri.
  2. Poligami: seorang suami dengan >1 istri.
3. Berdasarkan Pemukiman
  1. Patrilokal: pasangan suami istri, tinggal bersama / dekat dengan keluarga sedarah suami.
  2. Matrilokal: pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
  3. Neolokal: pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri. 
4. Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
  1. Keluarga inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
  2. Keluarga besar (Extended Family): keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misal: kakak, nenek, keponakan, dll.
  3. Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah >1x dan merupakan satu keluarga inti.
  4. Keluarga Duda/janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
  5. Keluarga berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
  6. Keluarga Kabitas (Cahabitation): 2 orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
5. Berdasarkan Kekuasaan
    1. Patriakal: keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
    2. Matrikal: keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
    3. Equalitarium: keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
    1.5 Peranan
    Menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
    • Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
    • Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
    • Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual
    1.6 Tugas
    • Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
    • Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
    • Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
    • Sosialisasi antar anggota keluarga.
    • Pengaturan jumlah anggota keluarga.
    • Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
    • Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
    • Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
    1.7 Subsistem Sosial
    Terdapat 3 jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).
    • Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.
    • Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.

    2. Communities

    Gambar 2.1 Community

    2.1 Pengertian
    Secara umum, suatu perkumpulan dari beberapa orang untuk membentu satu organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Dapat bersifat teritorial atau fungsional. Pengertian menurut para ahli:
    • George Hillery Jr
    Sekumpulan orang yang hidup di satu wilayah dan memiliki ikatan untuk melakukan interaksi satu sama lain
    • Christensson dan Robinson
    Menurut kami ialah orang-orang yang hidup di suatu darah yang secara geografis itu terbatas, mereka melakukan komunikasi satu dengan yang lain dan memiliki ikatan batin antar sesama yang tinggal disitu dan dengan wilayah tempat tinggalnya tersebut
    • Fairi
    Sebuah hasil dari berkumpulnya masayarakat dalam jumlah kecil dan terlibat dalam tempat yang sudah ditentukan
    • Vanina Delobelle

    Gambar 2.2 Vanina Delobelle

    Sarana berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan minat, dibentuk berdasarkan 4 faktor yaitu:
    • Keinginan untuk berbagi dan berkomunikasi antar anggota sesuai dengan kesamaan minat
    • Basecamp atau wilayah tempat dimana mereka biasa berkumpul
    • Berdasarkan kebiasaan dari antar anggota yang selalu hadir
    • Adanya orang yang mengambil keputusan atau menentukan segala sesuatunya

    2.2 Konsep Dasar dalam Membangun Komunitas
    1. Uang Tidak Dapat Membeli Komunitas. Sebenarnya untuk  membangun komunitas tidak diperlukan dana yang sangat besar, karena sejatinya komunitas adalah tentang kualitas, bukan kuantitas.
    2. Konsistensi dan Ketulusan. Ketulusan adalah hal mutlak yang harus ditonjolkan dalam komunitas. Jangan sekali-kali menganggap komunitas sebagai sebuah kumpulan “pengikut” yang siap dijejali iklan dan promosi kita. Melainkan berikanlah pengetahuan tentang segala hal, baik yang menyangkut produk maupun tidak. Tunjukkan bahwa produk tak hanya ingin beriklan, tapi juga ingin bermanfaat bagi anggota komunitasnya. Jadikanlah komunitas sebagai partner, sehingga ikatan emosional tetap terjaga.
    3. Temu Offline/Kopi Darat. Adakanlah kegiatan offline alias kopi darat komunitas secara rutin. Ini sangat bermanfaat untuk menambah kekuatan emosional antara masing-masing anggota, antara tokoh dan anggota serta brand dengan komunitas secara keseluruhan.
    2.3 Tipe

    1. Pusat Kota
    • Perkotaan berpenghuni
    • Gans membedakan 5 jenis yang ditemukan di kota: Cosmopolites, Orang yang memiliki anak tapi belum menikah, Desa etnis, Kota yang dirampas dan Kota yang terjebak
    • Isu Menghadapi Kota: Kejahatan, Polusi, Sekolah, Transportasi yang tidak memadai
    2. Asset-Based Community Development
    Pemimpin, pembuat kebijakan, dan pendukung mengidentifikasi kekuatan masyarakat dan berusaha untuk memobilisasi aset itu. Bantu masyarakat mengenali SDM mereka mungkin diabaikan

    3. Suburbs
    Setiap komunitas dekat kota besar. 3 Faktor sosial yang membedakan pinggiran kota dari kota:
    - Kurang pada daripada kota
    - Ruang pribadi
    - Kode bangunan yang lebih nuntut

    4. Komunitas Rural
    Seperempat dari penduduk tinggal di kota 2500 orang atau kurang yang tidak berdekatan dengan kota. Pertanian hanya sumbang 9% dari tenaga kerja di negara non-urban

    5. Mencari Tempat Tinggal di Seluruh Dunia
    - Wawasan Sosiologis
    Fungsi Tunawisma sebagai status induk, Tunawisma berada di luar masyarakat, Wanita tunawisma sering mengalami masalah tambahan yang membedakan mereka dari orang tunawisma lainnya, Sosiolog atribut tunawisma di negara berkembang untuk ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan penduduk

    - Inisiatif Kebijakan
    Pembuat kebijakan sebagian besar konten untuk mengarahkan tunawisma sampai besar, penuh sesak, dan tempat penampungannya kurang sehat
    Tunawisma tidak mendapatkan tempat penampungan yang mereka butuhkan
    Kurang kekuatan politik untuk dapat perhatian dari para pembuat kebijakan

    3. Cities

    Gambar 3.1 Kota

    3.1 Pengertian
    Kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Pengertian menurut para ahli:

    1. SMSAI (Standard Metropolitan Statistical Area) USA – Canada
    Kota adalah tempat yang:
    - Penduduknya 50.000 jiwa atau gabungan 2 kota dengan total penduduk 50.000 jiwa.
    - Gabungan kota-kota kecil dengan masing-masing jumlah penduduknya kurang lebih 15.000 jiwa.
    - Menunjukkan hubungan antara aspek ekonomi dan sosial.
    - 75% penduduknya bekerja di sektor non pertanian.
    - Mayoritas penduduk bekerja di kota.
    - Kepadatan penduduknya 375 jiwa / hektar.

    2. Bintarto

    Gambar 3.2 Bintarto

    Kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.

    3. UU No. 22 th. 1999 Tentang Otonomi Daerah
    Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

    4. Kamus Tata Ruang
    Pemukiman yang berpenduduk relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, dan kepadatan penduduk relatif tinggi.

    5. Louis Wirth

    Gambar 3.3 Louis Wirth

    Pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

    6. Peraturan Mendagri RI No. 4 th. 1980
    Suatu wadah yang memiliki batasan administrasi wilayah seperti kotamadya dan kota administratif. Kota juga berarti suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan.

    7. Jorge F. Hardoy

    Gambar 3.4 Joege F. Hardoy

    Ciri-ciri kota:
    - Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan tempat.
    - Bersifat permanen.
    - Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat.
    - Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukan jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata.
    - Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja.
    - Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, meliputi sebuah pasar, pusat administratif / pemerintahan, pusat militer, pusat keagamaan, atau pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama.
    - Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat.
    - Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan daerah pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas.
    - Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat.
    - Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat itu.

    8. Max Weber

    Gambar 3.5 Max Weber

    Suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Cirinya: adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.

    9. Arnold J. Toynbee

    Gambar 3.6 Arnold J. Toynbee

    Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.

    10. Ir. Sutami

    Gambar 3.7 Ir. Sutami

    Kota dipandang sebagai koldip (koleksi, distribusi, dan produksi).

    11. Grunfield
    Suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.

    12. Amos Rappoport

    Gambar 3.8 Amos Rappoport

    Membagi definisi kota menjadi 2 definisi, yaitu:
    - Definisi klasik: Suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.
    - Definisi Modern: Suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian ruang dan hirarki tertentu.

    13. Peraturan Mendagri No. 2 th. 1987
    Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.

    14. Alan S. Burger
    Suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi membentuk suatu sistem sosial dan seterusnya.

    15. National Urban Development Strategy
    Sebagai pusat pelayanan kegiatan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

    16. John Brickerhoff Jackson

    Gambar 3.9 John Brickerhoff Jackson

    Suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan, jalan dan ruang terbuka hijau.

    17. Djoko Sujarto

    Gambar 3.10 Prof. (emeritus) Dr. Ir. Djoko Sujarto M.Sc.

    Kota memiliki pengertian:
    · Demografi, Pemusatan penduduk tinggi dengan kepadatan tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
    · Sosiologi, Adanya sifat heterogen, budaya – urbanisasi yang mendominasi budaya desa.
    · Ekonomi, Adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sekitar non pertanian seperti industri, pelayanan jasa, transport dan pedagang.
    · Fisik, Dominasi wilayah terbangun dan struktur binaan.
    · Administrasi, Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku.

    18. Marx dan Engels
    Perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan memperbanyak alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing anggota dapat mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu terbagi dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami alienasi.

    19. Bhudy Tjahyati Soegiyoko

    Gambar 3.11 Bhudy Tjahyati Soegiyoko

    Sebagai pusat pelanan jasa, produksi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi bagi kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya. Sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu bertambah jumlahnya.

    20. Ditjen Cipta Karya
    Permukiman yang berpenduduk relative besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

    3.2 Fungsi
    • Sebagai pusat produksi (production centre). Contoh: Surabaya, Gresik, Bontang
    • Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce). Contoh: Jakarta, Bandung, Hong Kong, Singapura dan Poznań
    • Sebagai pusat pemerintahan (political capital). Contoh: Jakarta, Washington DC, Canberra
    • Sebagai pusat kebudayaan (culture centre). Contoh: Yogyakarta dan Surakarta
    • Sebagai penopang Kota Pusat. Contoh : Tangerang Selatan, Bogor dan Depok

    3.3 Ciri
    1. Ciri Fisik Kota
    • Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
    • Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
    • Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
    2. Ciri Kehidupan Kota
    • Ada pelapisan sosial ekonomi misal perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
    • Ada jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
    • Ada penilaian yang berbeda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
    • Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
    • Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
    • Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
    • Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai memudar. (stereotip ini kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi)

    3.4 Teori Struktur Ruang Kota

    1. Teori Konsentris (Burgess, 1925)
    Daerah Pusat Kota (DPK)/Central Business District (CBD): pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berbentuk bundar yang merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK / CBD terbagi 2 bagian, yaitu:
    • Bagian paling inti/RBD (Retail Business District) dengan kegiatan dominan pertokoan, perkantoran dan jasa. 
    • Bagian di luarnya/WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh bangunan dengan peruntukan kegiatan ekonomi skala besar, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan barang supaya tahan lama (storage buildings).

    Gambar 3.12 Teori Konsentrik

    1. Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District): pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran, dsb.
    2. Zona peralihan/transisi, merupakan daerah kegiatan. Penduduknya tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal atau sosial ekonomi. Daerah ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang disebut slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan daerah di luarnya.
    3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini yaitu working men's homes.
    4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone): kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar.
    5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai adanya kawasan elit, perumahan dan halaman yang luas. Sebagian penduduk merupakan kaum eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.
    6. Zona penglaju (commuters): daerah yang yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran.
    2. Teori Sektoral (Hoyt, 1939)
    Bahwa DPK/CBD memiliki pengertian sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.

    Gambar 3.13 Teori Sektoral

    1. Sektor pusat kegiatan bisnis: bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
    2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
    3. Sektor kaum buruh/murba: kawasan permukiman kaum buruh.
    4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
    5. Sektor permukiman adi wisma: kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri para eksekutif dan pejabat.

    3. Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)
    Bahwa DPK/CBD: pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Menampung sebagian besar kegiatan kota, berupa pusat fasilitas transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti retailing, distrik khusus perbankan, teater, dll. Namun, ada perbedaan dengan dua teori yang di atas, yaitu bahwa pada teori ini terdapat banyak DPK/CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berbentuk bundar.

    Gambar 3.14 Teori Inti Berganda

    1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
    2. Kawasan niaga dan industri ringan.
    3. Kawasan murbawisma/permukiman kaum buruh.
    4. Kawasan madyawisma/permukiman kaum pekerja menengah.
    5. Kawasan adiwisma/permukiman kaum kaya.
    6. Pusat industri berat.
    7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
    8. Upakota, untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma.
    9. Upakota (sub-urban) kawasan industri

    4. Teori Ketinggian Bangunan (Bergel, 1955)
    Perkembangan struktur kota dapat dilihat dari variabel ketinggian bangunan. DPK/CBD merupakan daerah dengan harga lahan yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan ada kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK/CBD paling sesuai dengan kegiatan perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut akan ditempati oleh fungsi yang paling kuat ekonominya.

    5. Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)
    Dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Bahwa DPK/CBD: tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari daerah tersebut. Pada daerah yang berbatasan dengan DPK/CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang digunakan untuk kegiatan ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah pertokoan untuk golongan ekonomi lemah dan sebagian lain dipergunakan untuk tempat tinggal sementara para imigran.

    6. Teori Historis (Alonso, 1964)
    DPK/CBD merupakan pusat segala fasilitas kota dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

    7. Teori Poros (Babcock, 1960)
    • Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. 
    • Asumsinya: mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. 
    • Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas: poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan daerah bagian luarnya.
    • Aksesibilitas memperhatikan biaya waktu dalam sistem transportasi yang ada. Sepanjang poros transportasi akan mengalami perkembangan lebih besar dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas transportasi yang cepat.

    4. States

    Gambar 4.1 Negara

    4.1 Atribut Negara
    Negara: masyarakat dengan pemerintah pusat yang formal dan pembagian masyarakat ke dalam kelas sosial (ex: elit, orang biasa, dan budak). Negara mengontrol wilayah daerah tertentu. Negara awal memiliki ekonomi pertanian produktif dan mendukung populaasi padat. Sering populasi ini nukleasi di kota. Ekonomi pertanian melibatkan beberapa bentuk kontrol air/irigasi. Negara awal menggunakan upeti dan pajak untuk mengumpulkan di tempat pusat sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung ratusan/ribuan spesialis. Negara awal telah memaksakan bangunan umum dan arsitektur, termasuk kuil, istana, dan gudang. Mengembangkan beberapa bentuk bentuk sistem pencatatan, biasanya dalam naskah tertulis

    1. Jericho
    Berada di Israel modern. Diselesaikan oleh Natufians sekitar 11.000 BP. Sekitar 9.000 BP kota itu hancur dan dibangun lagi dengan rumah bentuk persegi dengan lantai plester dan penguburan di bawah lantai. Tembikar pertama muncul di Yerikho sekitar 8.000 BP.

    2. Catal Huyuk
    Ini tidak menunjukan tanda organisai sosial politik tingkat negara. Terletak di bagian tengah Turki modern. Mungkin jadi pemukiman terbesar dari Neolitik. Berkembang antara 8000 dan 7000 BP dengan 10.000 orang yang tinggal disitu. Orang-orang ini tinggalnya di alun-alun tempat tinggal lumpur-bata yang memiliki wilayah yang terpisah untuk kegiatan spiritual dan sekuler. Ruang ritual dihiasi gambar sapi dan motif. Penguburan ditempatkan di bawah lantai rumah.

    3. Level Elite
    Tembikar Halafian (7500-6500 BP). Tembikar yang halus berhubungan dengan elit. Digunakan sebagai bukti salah satu chiefdom pertama di bagian utara dari Timur Tengah
    - Ubaid Tembikar (7.000-6.00 BP). Pertama ditemukan dan diidentifikasi di lokasi Tell el-Ubaid terletak di bagian selatang Irak modern. Dikaitkan dengan chiefdom canggih dan mungkin ini menjadi negara pertama di Mesopotamia Selatan.

    4. Masyarakat Egalitarian
    Biasanya ditemukan di antara pemburu dan suku. Tidak memiliki perbedaan status kecuali yang berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kualitas individu, bakat, dan prestasi. Semua orang yang dilahirkan statusnya sama tapi selama mereka hidup mencapai status yang berbeda-beda.

    5. Peringkat Masyarakat
    Memiliki ketidaksetaraan dari nenek moyang, tapi tidak stratifikasi sosial. Ada kontinum status sebagai individu yang peringkat dalam hal jarak silsilah mereka dari kepala. Tidak semua masyarakat berperingkat yang chiefdom, hanya mereka yang ada adalah bilangnya otonomi desa disebut chiefdom.
    - Chiefdom: Masyarakat peringkat dimana hubungan antar desa maupun individu tidak sama. Negara utama muncul dari persaingan antara chiefdom, sebagai salah satu yang berhasil menaklukan tetangganya dan mengintegrasi mereka ke dalam unit politik yang lebih besar. Chiefdom pertama muncul di Timur Tengah sekitar 7.300 BP dan di Mesoamerika 3.000 BP. Salah satu penandanya adanya penguburan kaya anak terlalu muda untuk memperoleh pretise mereka sendiri tapi lahir dalam keluarga yang elit.
    -- Advanced Chiefdom
    Penggalian di Tell Hamoukar menunjukkan chiefdom canggih muncul di utara Timur Tengah secara independen dari perkembangan di selatan Mesopotamia. Situs ini mencakup 32 Ha dan dikelilingi tembok pertahanan. Ada bukti dari penyimpanan makanan skala besar dan persiapan yang menunjukkan para elit yang hosting dan menghibur dengan cara yang utama. Excavator juga telah pulih segel degunakan wadah penyimpanan.

    4.2 Bangkitnya Negara
    1. Perode Uruk (6.700 - 5.200 BP). Kota pertama muncul. Kepemimpinannya terpusat. Pemukiman menyebar ke Utara ke Suriah modern dan Turki.
    2. Menulis. Pertama kalinya dikembangkan di Mesopotamia selatan. Digunakan untuk menjaga account yang mencerminkan kebutuhan perdagangan. Jenis pertama dari tulisan itu disebut runcing.
    3. Kuil dan Menulis. Kuil berhasil menggiring pertanian manufaktur dan perdagangan. Imam digunakan runcing untuk melacak kegiatan ekonomi candi.
    4. Metalurgi: Pengetahuan tentang sifat logam. Setelah 5.000 BP, ini berkembang sangat pesat.
    5. Smelting: Proses menggunakan suhu tinggi untuk mengekstrak logam murni dari bijih. Zaman Besi dimulai sekitar 3.200 BP.

    4.3 Zaman Perunggu Negara Mesopotmia
    Populasi besar padat terkonsentrasi di kota bertembok. Otoritas sekuler diganti aturan candi sekitar 4600 BP. Struktur kelas didefinisikan dengan baik, dengan stratifikasi kompleks menjadi bangsawan, rakyat biasa, dan budak hadir 4.600 BP.

    4.4 Indus Civilization
    Negara indus berkembang antara 4600 - 3900 BP. Kota besarnya Harappa dan Mohenjo Daro dipamerkan perencanaan kota dengan hati-hati ditata sistem air limbah dan sektor perumahannya. Peradabannya mengembangkan sistem penulisan sendiri.

    4.5 China
    Pertama milik Dinasti Shang (3.750 BP). Ditandai dengan urbanisme, istana, pengorbanan manusia, dan kelas sosial yang beda. Mengembangkan sistem penulisan sendiri.

    4.6 Chiefdom dan Elites di Mesoamerika
    1. 3 Pusat pengembangan chiefdom awal Mesoamerika: Lembah Oaxaca, Valley of Mexico, Dataran Rendah Olmec.
    2. Para chiefdom Olmec berkembang antara 3200 dan 2500 BP: Pusat terutama terdiri dari gundukan tanah besar besar disusun di sekitar pusat plaza dan mereka juga memiliki kepala batu berukir besar.
    3. Jaringan pertukaran jarak jauh terkait 3 wilayah pembangunan chiefdom awal
    4. Pada 2500 BP, kota Monte Alban di Lembah Oaxaca didirikan
    5. Kota Teotihuaca berkembang antara 1900 dan 1300 BP (AD 100-700)

    4.7 Negara di Lembah Meksiko
    Pada 2500 BP, perubahan dalam budidaya jagung (seperti pengembangan strain dengan musim tumbuh yang lebih pendek dari sebelumnya) diperoleh budidaya skala kecil untuk mengambil tempat di lembah yang relatif utara Meksiko. Dengan AD 1, hierarki pemukiman dengan masyarakat dari berbagai ukuran, fungsi, dan jenis struktur telah muncul dengan pusat keagamaan, Teotihuacan, dibagian atas hirarki, antara kota-kota kecil, dan pos-pos pertanian pedesaan di bagian bawah. Seperti hirarki 3 tingkat penyelesaian (ibukota, kota menengah kecil, dan desa-desa) dianggap bukti organisasi negara.
    Dalam kasus Teotihuacan, pola ini dikaitkan dengan intensif, pertanian berbasis irigrasi. Setelah puncaknya (AD 100-700), mengalami penurunan yang cukup dalam ukuran dan kekuatan, penduduknya tersebar, dan digantikan oleh yang lebih randah negara Toltec (900-1200), kemudian Aztec. Pertanian yang intensif dan imigrasi membawa pertumbuhan penduduk yang lebih besar ke lembah, dasar negara dikembangkan.

    4.8 Sistem Hidralik
    Menurut Wittfogel, di daerah kering tertentu, negara telah muncul untuk mengelola sistem irigasi, drainase, dan pengendalian banjir. Pertanian hidrolik bukanlah yang memadai atau kondisi yang diperlukan untuk kebangkitan negara. Banyak negara yang berkembang tanpa ini. Kontrol air meningkatkan produksi pertanian yang meningkatkan pertumbuhan penduduk yang membutuhkan sistem poliik yang bisa mengatur hubungan interpersonal dan alat produksi.

    4.9 Rute Perdagangan Jarak Jauh
    Beberapa peneliti percaya negara muncul di lokasi strategis dalam perdagangan regional. Seperti pertanian hidrolik, ini bukanlah kondisi yang diperlukan untuk kebangkitan negaranya.

    4.10 Populasi, Perang, dan Perbatasan
    Ini teori multivariat untuk pembentukan negara dalam hal itu menggabungkan 3 faktor bekerja sama bukan penyebab tunggal. Menurut Carneiro, dimanappun dan kapanpun batasan ingkungan, meningkatnya jumlah penduduk, dan perang yang ada, pembentukan negara akan dimulai.
    Batasan secara fisik, lingkungan yang terbatas termasuk pulau kecil, dataran sungai, oasis, dan lembah. Batasan sosial terjadi jika masyarakat tetangga memblokir ekspansi, emigrasi, atau akses ke sumber daya. Teori ini menjelaskan banyak tapi tidak semuanya kasus dari pembentukan negara. Highland Nugini memiliki batasan lingkungan, perang, dan peningkatan populasi, namun wilayah ini tidak pernah menjadi tuan rumah negara.

    4.11 Alasan Negara Runtuh
    1. Invasi
    2. Penyakit
    3. Degradasi Lingkungan
    4. Mereka gagal untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, seperti menjaga ketertiban sosial dan melindungi diri terhadap orang luar

    4.12 Negara Maya Runtuh
    Negara Maya periode klasik berkembang antara 300 dan 900 (1700-1100 BP) di tempat yang sekarang selatan Meksiko, Guatemala, Honduras Barat, Belize, dan El Salvador. Copan adalah situs besar di wilayah tenggara wilayah Maya. Monumen terakhir tertulis memiliki tanggal Masehi 822. Runtuhnya, Copan yang terkait dengan erosi, kelelahan tanah, dan kelebihan penduduk.


    5. Group

    Gambar 5.1 Kelompok

    5.1 Pengertian
    Sejumlah orang dengan norma-norma yang sama, nilai-nilai, dan harapan yang berinteraksi secara teratur

    5.2 Tipe
    1. Kelompok utama: Kelompok kecil dengan intim, face-to-face, asosiasi dan kerjasama.
    2. Kelompok sekunder: Kelompok impersonal formal dengan keintiman sosial sedikit atau saling pengertian.
    3. In-Group: kelompok atau kategori mana orang merasa mereka miliki.
    4. Out-Group: kelompok atau kategori yang orang merasa mereka tidak termasuk di dalamnya.
    5. Referensi kelompok: kelompok manapun bahwa individu digunakan sebagai standar untuk mengevaluasi perilaku mereka sendiri. Menetapkan dan menegakkan standar perilaku dan keyakinan. Sering kali 2 atau lebih kelompok referensi mempengaruhi kita pada saat yang sama.

    5.2.1 Kelompok Kecil
    Merupakan kelompok yang cukup kecil untuk semua anggota untuk berinteraksi secara simultan. Ukuran kelompok dari kelompok kecil:
    • Dyad: kelompok dua anggota

    Gambar 5.2 Dyad

    • Triad: kelompok tiga anggota

    Gambar 5.3 Triad

    5.2.2 Groupthink

    Gambar 5.4 Groupthink

    Merupakan tekanan kolektif untuk menyesuaikan diri dengan garis dominan pemikiran. Pemimpin pemerintahan tingkat tinggi dan penasihat rentan terhadap groupthink. Fasilitator luar dapat membantu menghindari groupthink


    5.3 Organisasi

    Gambar 5.5 Organisasi

    5.3.1 Organisasi Formal dan Birokrasi
    Organisasi formal: kelompok yang dirancang untuk tujuan khusus dan terstruktur untuk efisiensi maksimum. Di AS, organisasi formal memenuhi berbagai variasi kebutuhan pribadi dan masyarakat.

    Karakteristik Birokrasi
    Birokrasi: komponen organisasi formal yang menggunakan aturan dan peringkat hirarkis untuk mencapai efisiensi. Tipe ideal birokrasi menurut Weber membangun atau model untuk mengevaluasi kasus-kasus tertentu. Weber menekankan kesamaan dasar struktur dan proses yang ditemukan di perusahaan-perusahaan yang berbeda.

    Sumber:

    PPT Binus Maya Pertemuan Ke-6

    1. Families
    http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
    Gambar 1.1 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOpNW_7zKXLP3-5kZUY_39XjY26QBkL-D1Je5CzQuoGBENd3g_Iz8Um1MAtgyOflly4SNY4_Tw-MoYypR16m3K9AC17BhKjmQF6865CJU1_zpYwIUHBpNdlhBq6J5rWjo8Z70DFX0rat4/s1600/Keluarga.jpg
    Gambar 1.2 https://bondhanrama.files.wordpress.com/2012/10/keluarga1.jpg

    2. Communities
    http://www.duniapelajar.com/2014/07/30/pengertian-komunitas-menurut-para-ahli/
    http://gofaztrack.com/sales/konsep-dasar-dalam-membangun-komunitas/
    Gambar 2.1 http://gofaztrack.com/wp-content/uploads/2012/05/komunitas-brand.jpg
    Gambar 2.2 http://www.thegreatcourses.com/about-us/vanina-delobelle

    3. Cities
    http://id.wikipedia.org/wiki/Kota
    http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/20-pengertian-kota-menurut-para-ahli.html
    Gambar 3.1 http://bagusseven.blogspot.com/2013/11/10-kota-ini-dianggap-paling-berdosa-di.html
    Gambar 3.2 http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/07/pengertian-geografi-menurut-para-ahli.html
    Gambar 3.3 http://en.wikipedia.org/wiki/Louis_Wirth#/media/File:Louis_Wirth.jpg
    Gambar 3.4 https://www.artezanal.com/produtos/jorge-ferrari-hardoy-1914-1964-argentina/
    Gambar 3.6 http://en.wikipedia.org/wiki/Arnold_J._Toynbee#/media/File:Arnold_J._Toynbee_Anefo.jpg
    Gambar 3.7 http://ardancode.blogspot.com/2010/09/sebuah-doa-dari-kakekku.html
    Gambar 3.8 http://arsitekniksipil.blogspot.com/2014/05/pengertian-arsitek-dan-arsitektur.html
    Gambar 3.9 http://www.anb.org/articles/14/14-01151.html
    Gambar 3.10 http://www.sappk.itb.ac.id/ppk/index.php?option=com_content&task=view&id=220&Itemid=106
    Gambar 3.11 http://www-bcf.usc.edu/~prcud/main/MEMBERS99/SOEGIJOKO99.HTML
    Gambar 3.12 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/89/Gmbrteorikonsentris.jpg
    Gambar 3.13 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/4f/Gmbrteorisektoral.jpg
    Gambar 3.14 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/a/a3/Gmbrteoriintiberganda.jpg

    4. States
    Gambar 4.1 https://umncivic.files.wordpress.com/2013/04/14777584-flags-of-the-world-tree-countries-participants-of-soccer-cup-2010-vector-file-available.jpg

    5. Group
    Gambar 5.1 http://mohamadaliak.tumblr.com/post/38856380038/ilmu-sosial-dasar
    Gambar 5.2 http://insli.blogspot.com/
    Gambar 5.3 http://kbmahadislam.blogspot.com/2012_07_01_archive.html
    Gambar 5.4 https://iqbalaul.files.wordpress.com/2013/11/community.jpg
    Gambar 5.5 http://hutantropis.com/wp-content/uploads/2011/09/gaya-kepemimpinan-dalam-organisasi1.jpg

    Uang Tak Dapat Membeli Komunitas