Senin, 13 April 2015

Perspektif Sosiologi dan Perspektif Ilmu Sosial (GSLC Pertama)

1. Perspektif Sosiologi
Pada awalnya tumbuh dan berkembang di dalam konteks 2 (dua) transformasi sosial yang revolusioner di Eropa yaitu Revolusi Industri (pada abad ke-18 dan ke-19) dan Revolusi Perancis (1789) yang sebagai salah satu dampak dari Proses Pencerahan (Enlightenment) yang telah dimulai sebelumnya.

2. Positivisme dan Evolusi Sosial
Peletak dasar pemikiran Positivisme di dalam Ilmu-Ilmu Sosial adalah Auguste Comte. Ia adalah ilmuwan sosial pertama yang memberikan istilah Sosiologi pada ilmu mengenai masyarakat. Menurutnya, pendekatan positivis adalah pendekatan yang berdasarkan prinsip pengamatan langsung yang kemudian dapat dijelaskan oleh pernyataan teoretis untuk membuat generalisasi dari proses sebab-akibat yang terjadi dalam masyarakat.

Gambar 2.1 August Comte

Comte berpendapat bahwa tugas sosiologi untuk mendapatkan pengetahuan mengenai dunia sosial yang dapat diandalkan (reliable) sehingga dapat memberikan prediksi. Pada gilirannya prediksi ini sosiologi kemudian dapat melakukan intervensi dan turut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Salah satu kritik terhadap pemikiran positivis Comte adalah bahwa sulit untuk membuat sosiologi menjadi ilmu yang prediktif.
Pengaruh pemikiran Positivis Comte pada Evolusi Sosial adalah Hukum 3 Tahap:
1. Tahap Teologis
2. Tahap Metafisikal
3. Tahap Positif
Evolusi Sosial menurut Herbert Spencer adalah bahwa serupa seperti proses evolusi biologis, maka masyarakat mengalami proses evolusi sosial melalui diferensiasi struktural dan adaptasi fungsional. Sekarang ini pemikiran Evolusi Sosial kurang diperhatikan lagi di dalam perkembangan pemikiran perspektif sosiologi.

Gambar 2.2 Herbert Spencer

3. Karl Marx: Revolusi Kapitalis

Gambar 3.1 Karl Marx

Pendekatan perspektif teoretis Marx: Materialisme Historis atau yang lebih tepat adalah Konsepsi Materialis mengenai Sejarah. Sejarah perkembangan masyarakat terjadi dan mengalami perubahan yang bersifat dialektis berdasarkan moda produksi yang dominan di dalam setiap tahap perkembangannya. Beberapa tahap perkembangan masyarakat, antara lain, tahap komunisme primitif, tahap feodalisme, tahap kapitalis, dan tahap komunisme. Salah satu kritik adalah bagaimana membuktikan perspektif teoretis Marx ini secara empiris.

4, Neo-Marxisme: Mazhab Frankfurt dari Teori Kritis
Salah seorang perintis adalah Max Horkheimer. Para Pemikir Mazhab Frankfurt antara lain:
Theodore Adorno: Tipe Kepribadian Otoriter
Herbert Marcuse: Manusia Satu Dimensi
Jurgen Habermas: Tindakan Komunikatif

Gambar 4.1 Max Horkheimer

Gambar 4.2 Theodore Adore

Gambar 4.3 Herbert Marcuse

Gambar 4.4 Jurgen Habermas

5. Emile Durkheim: Level Sosial dari Realitas
Studi ilmiah mengenai gejala (fenomena) sosial sangatlah diperlukan. Menurutnya, sosiologi mempelajari Institusi Sosial (social institutions) dan Bentuk Sosial (social forms). Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari Fakta Sosial. Salah satu Fakta Sosial adalah Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis. Salah satu kritik adalah bahwa pemikirannya kurang dapat menjelaskan konflik dan perubahan sosial radikal yang dapat terjadi di dalam masyarakat

6. Struktural Fungsionalisme
Tokohnya: Talcott Parsons dan Robert Merton. Talcott Parsons mengemukakan pemikirannya mengenai bagaimana Tatanan Sosial dapat dipertahankan dan terus berkembang melalui Skema A-G-I-L. Robert Merton mengajukan dan mengembangkan pemikirannya mengenai Middle Range Theories pada berbagai subyek yang spesifik.

Gambar 6.1 Talcott Parsons

Gambar 6.2 Robert King Merton

Salah satu kritik adalah bahwa perspektif teoretis ini sudah kurang dapat menjelaskan lagi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat sekarang ini.

7. Max Weber: Kapitalisme dan Agama

Gambar 7.1 Max Weber

Weber berusaha menjawab pertanyaan: “Mengapa Kapitalisme berkembang di dalam Masyarakat Barat dan tidak di dalam masyarakat lain ?” Terjadi karena adanya Semangat Kapitalisme, yakni, seperangkat kepercayaan dan nilai yang dimiliki oleh kaum kapitalis awal. Semangat kapitalisme ini berasal dari Agama khususnya Agama Kristen khususnya kaum Protestan Calvinis. Salah satu kritiknya bahwa Semangat Kapitalisme ini secara empiris dapat ditemukan pula pada berbagai penganut agama lain selain kaum Protestan Calvinis

8. Interaksionisme Simbolik
Pemikir utamanya George Herbert Mead dan Erving Goffman. Ini memfokuskan perhatian pada berbagai interaksi sosial di dalam konteks tataran mikro dan bagaimana makna dikonstruksikan dan ditransmisikan di antara para anggota masyarakat. Mead dikenal dengan pemikiran mengenai perkembangan konsepsi diri sedangkan Goffman mengenai Dramaturgi. Salah satu kritik tentang interaksionisme simbolik adalah kurang dapat menjelaskan interaksi pada tataran meso dan makro.

Gambar 8.1 George Herbert Mead


9. Fenomenologi
Masih termasuk di dalam Perspektif Interaksionis, secara khusus, bagaimana kehidupan sosial itu dialami secara aktual. Fenomenologi itu sendiri adalah studi sistematis mengenai gejala (fenomena); bagaimana gejala-gejala ini tampak di dalam pengalaman manusia. Pemikir utamanya adalah Alfred Schutz yang menekankan pada pentingnya pengalaman manusia di dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana hal ini dianggap biasa atau wajar (taken for granted).


10. Ethnometodologi
Yaitu studi sistematis mengenai metode yang digunakan oleh para anggota dari suatu masyarakat tertentu untuk mengkonstruksikan dunia sosial mereka. Pemikir utama: Harold Garfinkel

Gambar 10.1 Harold Garfinkel

11. Dilema-Dilema di dalam Perspektif Teoretis Sosiologi
  • Bagaimana kita dapat menghubungkan tindakan manusia dengan struktur sosial. Apakah kita manusia menciptakan masyarakat, atau kita manusia yang diciptakan oleh masyarakat ?
  • Apakah masyarakat harus digambarkan secara tertib dan serasi; ataukah, masyarakat harus digambarkan rentan dan kerap penuh dengan konflik yang terus-menerus ?
  • Berkaitan dengan Gender. Apakah aspek gender perlu diintegrasikan sebagai kategori umum di dalam pemikiran sosiologis.
  • Berkaitan dengan analisa mengenai pembangunan sosial modern. Apakah berbagai proses perubahan di dalam dunia modern terutama dibentuk oleh pembangunan ekonomi kapitalis ataukah oleh berbagai faktor lain termasuk faktor-faktor non-ekonomis.
Berbagai jawaban yang diberikan tergantung pada sikap dan kepercayaan politik yang dianut oleh berbagai sosiolog.

12. Post Positivis (Pasca Positivis): Poststrukturalisme dan Postmodernitas
12.1 POSTSTRUKTURALISME : Dekonstruksi, Decentering, Anti Logosentrisme
Pemikir utama: Michel Foucault. Pemikirannya yaitu:
1. Arkeologi Pengetahuan
2. Genealogi Kekuasaan
3. Kekuasaan/Pengetahuan
4. Governmentalities
5. Discourse Analysis

Gambar 12.1 Michel Fourcault Sithum

12.2 POSTMODERNITAS: Anti Meta Naratif pada umumnya, khususnya Anti Narasi Besar di dalam sosiologi. Modernitas adalah “proyek” yang telah gagal. Tidak ada “kemajuan” di dalam perkembangan masyarakat. Ilmu pengetahuan tidaklah dapat memberikan harapan karena tidak ada satu kebenaran obyektif  di dunia ini, yang ada banyak kebenaran yang variatif. Ada banyak Narasi Kecil yang bersifat lokal dan kontekstual. Pemikir utamanya adalah Jean Baudrillard. Pemikiran dari Baudrillard yaitu:
1. Proses De-Differensiasi
2. Simulasi
3. Hiperrealitas

Gambar 12.2 Jean Baudrillard

5 komentar:

  1. Halo Aghata, terima kasih tas iformasi yang kamu berikan. Informasinya sudah cukup jelas dan bagus karena dengan gambar tetapi kamu kurang sistematis. sementara aku kasih nilai 75 ya:)

    BalasHapus
  2. halo Aghataa. Aku kasih nilai 78 ya untuk sementara di post ini karena informasinya sudah cukup lengkap namun kurang sistematis dan rapi taa. semangat! :)

    BalasHapus
  3. Holla guys, materinya sudah dibikin sistematis yah:) makasih sudah mengingatkan:) mangat buat kalian!!

    BalasHapus
  4. Hallo aghata.Informasinya cukup menarik dan jelas.Kalau dari kurangnya yang sudah dikasih tahu teman-teman yang komen sebelumnya.Saya kasih nilai 78.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Holla Jova makasih yah atas penilaiannya. Kekurangan seperti sistematis dan rapi itu udah aku benerin yahh:) hehe

      Hapus