Rabu, 05 November 2014

"Yang Berumah di Awan" Kompas, Rabu, 5 November 2014



Samuel Franklyn 





♦ Lahir:  Jakarta, 25 November 1968
♦ Pendidikan:
- SD, SMP, dan SMA Regina Pacis, Bogor, Jawa Barat
- Jurusan Manajemen Informatika Universitas  Gunadarma, Jakarta
♦ Prestasi:  Sun Developer Community Champions (2008)
♦ Orangtua:  Winarta Jaya Sentana dan Hana Setyanti Sundari
♦ Saudara:  2 adik


Sejak 4 tahun lalu, Sam hanya bisa terbaring. Untuk duduk pun tak berdaya. Tahun 2010, saat hendak ke kantor, ia jatuh. Kaki kirinya lemas. Beberapa pekan kemudian, perutnya sakit dan kejang. 4 bulan kemudian, lebih dari separuh bagian tubuh besarnya lumpuh.

Dokter mengatakan bahwa tulang belakang Sam retak dan sarafnya itu terjepit. Ia harus menjalani uji Magnetic Resonance Imaging (MRI). Namun, karena tubuhnya besar, tak ada tabung MRI dan meja operasi yang layak.

Bermacam penyembuhan alternatif telah ditempuh, tetapi tetap saja hasilnya belum tampak. Sebelum merawat Sam, Mona (45) bekerja untuk ibunda Sam sampai sang bunda meninggal.
  

Lumpuh tidak menghentikan Sam untuk bekerja. Tidak bisa pergi bekerja sebagai karyawan tetap, Sam menjadi pekerja kontrak. Awalnya, ia bekerja sebagai pemrogram di Taksi Gamya, lalu pindah ke Galileo Indonesia. Sam pernah membuat perusahaan sendiri, Jendela Inspirasi Informatika. Belum sempat berkembang, perusahaan itu gulung tikar.


Bersama temannya, Frans Thamura, Sam membuat materi belajar menggabungkan Java dengan AS/400. Java adalah bahasa program yang diciptakan Sun Microsystem, produsen semikonduktor dan perangkat lunak yang bermarkas di Santa Clara, California, Amerika Serikat.

AS/400 adalah komputer bisnis yang dibuat IBM. AS/400 dikenal sebagai keluarga komputer mid-range untuk sistem komputer multiuser atau komputer tunggal yang bisa berinteraksi dengan lebih dari satu pengguna pada saat bersamaan.

Menurutnya, pemakaian Java dan AS/400 untuk membangun platform perangkat lunak (software) bisnis adalah investasi baik untuk jangka panjang. Selain menggabungkan Java dengan AS/400, Sam juga membagikan ilmu programming lain secara cuma-cuma.

Loyalitas Sam terhadap sesama programer membuat dia dianugerahi Sun Developer Community Champions tahun 2008 dan dinilai sebagai developer yang paling banyak membantu orang.

Sam menyatakan bahwa ia kagum dengan Bill Gates, salah seorang pemilik saham Microsoft. Tetapi tidak suka cara Gates berbisnis karena dia ganti haluan dengan mengisi hidupnya membantu orang lain lewat satu yayasan saja.

Sumbangan Gates antara lain dengan menyuntikkan dana untuk Khan Academy. Lewat dunia maya, Khan atau Salman Khan memelopori pendidikan gratis. Pendidikan tersebut berupa tayangan video pengajaran aritmetika, aljabar, kalkulus, dan trigonometri kepada para siswa.

Menurut Sam, pendidikan akademik bagi siswa sebenarnya hanya melihat, mengulang tayangan pengajaran, dan berlatih membuat proyek di kelas. Ia yakin, jika hal tersebut diterapkan dalam pendidikan nasional, akan lebih banyak anak Indonesia yang mendapat akses pendidikan murah. Tatap muka guru dan murid dikurangi. Pertemuan guru dan murid hanya sebatas saat berlatih membuat proyek di kelas. Murid bisa lebih fokus pada tayangan-tayangan pembelajaran. Dengan demikian, gangguan emosional hubungan murid dan guru bisa dikurangi.

Ditanya apakah Sam tidak merasa rugi membagikan ilmunya lewat situs web (website) secara cuma-cuma, ia menjawab bahwa pikiran itu tertutup karena sudah usang/kuno.

Sam lalu bercerita tentang berkembangnya komunitas digital nomad. Meski sama-sama menjadi orang yang berumah di awan, kaum digital nomad berbeda dengan programer seperti Sam. Menurutnya, digital nomad bukan hanya soal mencari nafkah, melainkan juga gaya hidup. Kaum digital nomad suka keliling dunia sendiri. Biaya keliling dunia ia peroleh dari menjual program lewat website. Saat uang bekal cukup, ia berhenti menjual program. Saat uang habis, ia kembali bekerja membuat program. Begitu seterusnya sambil terus berpindah dari satu daerah ke daerah lain atau dari satu negara ke negara lain.

Jika ia ditanya hal yang paling menyedihkan jawabannya adalah "Itu pertanyaan cengeng. Sudahlah, saya merasa hidup saya mengalir seperti orang lain". dan jika ia ditanya yang paling menyenangkan jawabannya adalah ketika dijenguk oleh teman-temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar