Senin, 04 Mei 2015

Education, Health, and Environment

1. Education

Gambar 1.1 Education

1.1 Sociological Perspective on Education

1.1.1 Functionalist View

1.1.1.1 Fungsi Manifest (termasuk transmisi pengetahuan dan penganugrahan status)
1.1.1.2 Fungsi Laten
  1. Transmisi budaya: memberitahukan kepada orang muda untuk kepercayaan, norma, dan nilai budaya yang ada pada masyarakatnya
  2. Mempromosikan sosial dan integrasi politik: identitas umum dan integrasi sosial dipupuk oleh pendidikan berkontribusi pada stabilitas sosial dan konsensus
  3. Mempertahankan kontrol sosial: sekolah mengajarkan siswa dalam ketepatan waktu, disiplin, penjadwalan, kebiasaan kerja yang tanggung jawab, dan bagaimana untuk bernegosiasi melalui organisasi birokrasi
  4. Melayani sebagai agen perubahan: sekolah berfungsi sebagai tempat pertemuan dimana orang dapat berbagi keyakinan khas dan tradisi

1.1.2 Conflict View
  1. The Hidden Curriculum, standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat diajarkan halus di sekolah
  2. Credentialism, Peningkatan tingkat terendah pendidikan yang dibutuhkan untuk memasuki bidang
Sekolah cenderung melestarikan kesenjangan kelas sosial di setiap generasi baru. Correspondence Prinsip: sekolah mempromosikan nilai-nilai yang diharapkan dari individu di setiap kelas sosial dan mengabadikan pembagian kelas sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada abad ke-20, seksisme dalam pendidikan meliputi:
  1. Stereotip dalam buku teks
  2. Tekanan pada wanita untuk belajar mata pelajaran tradisional perempuan 
  3. Dana yang tidak sama untuk laki-laki dan program atletik perempuan 
  4. Bias kerja untuk administrator dan guru

Gambar 1.2 Sociological Perspective on Education

1.1.3 Interactionist View
Labeling and self-fulfilling menyarankan jika kita memperlakukan  orang dengan cara tertentu, mereka dapat memenuhi harapan kita. Teacher-Expectation Effect adalah dampak harapan dan peran besar guru pada prestasi siswa.

1.2 School as Formal Organization

1.2.1 Bureaucratization of Schools
Weber mencatat lima karakteristik birokrasi:

Gambar 1.3 Max Weber

  1. Division of labor (Pembagian Kerja)
  2. Hierarchy of authority (Hirarki Kewenangan)
  3. Written rules and regulations (Peraturan tertulis dan undang-undang)
  4. Impersonality
  5. Employment based on technical qualifications (Pekerjaan berdasarkan kualifikasi tertulis)

1.2.2 Teachers: Employees and Instructors
Sebanyak 20% guru baru berhenti dalam waktu 3 tahun. Sedikit siswa memilih mengajar sebagai karir karena dianggap berpenghasilan rendah.

1.2.3 Homeschooling
Lebih dari 1,6 juta anak belajar di rumah (homescooled). Alternatif yang baik untuk yang menderita ADHD dan LD. Penelitian menunjukkan anak-anak belajar di rumah skor lebih tinggi pada tes standar. Beberapa teori menyebutkan kurangnya keterlibatan sosial sebagai masalah dengan home schooling.

1.3 Social Policy and Education

1.3.1 No Child Left Behind Program (NCLB)
Pada tahun 2001, NCLB disahkan. Reformis pendidikan belum menemukan solusi yang cocok untuk semua sekolah di semua negara. Banyak pendidik melihat NCLB sebagai harapan terbaik mereka. Reliabilitas dan tes validitas merupakan isu utama dalam kontroversi NCLB.




2. Health

Gambar 2.1 Health

2.1 Pengertian
Yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.

2.1.1 Pengertian Menurut Para Ahli
1. WHO (1948): suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan

Gambar 2.2 WHO

2. UU
  1. Kesehatan: keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
  2. Upaya kesehatan: setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
  3. Tenaga kesehatan: setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  4. Sarana kesehatan: tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

2.2 Aspek-Aspek
1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual
  1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
  2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
  3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan YMK. Misal, sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual: keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

2.3 Tujuan Kesehatan dalam Segala Aspek
  1. Tujuan nasional: memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia (pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan ketenteraman hidup).
  2.  Tujuan pembangunan kesehatan: tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
2.3.1 Tujuan dan Ruangg Lingkup Kesehatan Lingkungan
1. Secara Umum
  1. Melakukan koreksi/perbaikan terhadap segala bahaya, dan ancaman pada kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
  3. Melakukan kerja sama, dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat, dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
2. Secara Khusus, meliputi usaha-usaha perbaikan/pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia
  1. Menyediakan air bersih yang cukup, dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan, dan minuman yang diproduksi dalam skala besar, dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan, dan makhluk hidup lain, dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, RS, dll.
  5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni, dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.
2.3.2 Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama, yaitu:
  1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
  2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
  3. Peningkatan status gizi masyarakat.
  4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
  5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia, dan sejahtera

2.4 Dasar-Dasar  Pembangunan Kesehatan
  1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
  2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
  3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah, dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah, dan masyarakat.

3. Environment

Gambar 3.1 Environment

3.1 Pengertian
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

3.1.1 Pengertian Menurut Para Ahli
1. PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO

Gambar 3.2 Otto Soemarwoto

Lingkungan hidup: jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati  yang mempengaruhi kehidupan kita

2.  S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF

Gambar 3.3 S.J Mcnaughton

Gambar 3.4 Larry L. Wofl

Lingkungan hidup: semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

3. MICHAEL ALLABY

Gambar 3.5 Michael Allaby

Lingkungan hidup: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism.

4. PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH

Lingkungan hidup: semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

5. SRI HAYATI

Gambar 3.6 Sri Hayati

Lingkungan hidup: kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

6.  JONNY PURBA

Gambar 3.7 Jonny Purba

Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.

3.2 Unsur-Unsur
  1. Unsur Hayati (Biotik): unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
  2.  Unsur Sosial Budaya: lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
  3.  Unsur Fisik (Abiotik): unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

3.3 Kerusakan Lingkungan Hidup
3.3.1 Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
1. Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan: hujan abu vulkanik, lava dan awan panas, gas yang mengandung racun.

Gambar 3.8 Letusan Gunung Krakatau

2. Gempa bumi: getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Bahaya yang ditimbulkan: berbagai bangunan roboh, tanah longsor akibat guncangan, dll.

Gambar 3.9 Gempa Bumi

3. Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Ini dapat menimbulkan kerusakan berupa merobohkan bangunan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dll.

Gambar 3.10 Angin Topan Gamblang

3.3.2 Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
  1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
  2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
  3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

3.4 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan. Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan yaitu:
  1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
  2. Menghargai keanekaragaman hayati.
  3. Menggunakan pendekatan integratif.
  4. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang mempunyai tujuan yaitu:
  1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
  2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
  3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
3.4.1 Upaya yang Dilakukan Pemerintah
1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 (Tata Guna Tanah).
2.  Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 (Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).
3.  Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
  • Menanggulangi kasus pencemaran.
  • Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
  • Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

3.4.2 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
1. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Dapat dilakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

Gambar 3.11 Reboisasi

Gambar 3.12 Terasering di Ceking Tegalalang

2. Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat:
  1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
  2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
  3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
3. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
  1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
  2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
  3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
  4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
  5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4. Pelestarian laut dan pantai
Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
  1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
  2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
  3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
  4.  Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5. Pelestarian flora dan fauna
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya:
  1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
  2. Melarang kegiatan perburuan liar.
  3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

SUMBER:

PPT Binus Maya Pertemuan ke-9

1. Education

Gambar 1.1 https://blog.avast.com/wp-content/uploads/2013/10/education.jpg

2. Health

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/
Gambar 2.1 http://www.csum.edu/web/health-services/
Gambar 2.2 http://i2.wp.com/www.un.org/youthenvoy/wp-content/uploads/2014/09/WHO.jpg?resize=2504%2C804

3. Environment

http://carapedia.com/pengertian_definisi_lingkungan_hidup_menurut_para_ahli_info951.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan.html
Gambar 3.1 http://www.who.int/heca/en/
Gambar 3.2 https://greenp4r4hyangan.files.wordpress.com/2010/12/50513_134163583309815_6208239_n.jpg
Gambar 3.3 http://biology.syr.edu/faculty/mcnaughton/mcnaughton.htm
Gambar 3.4 http://biology.syr.edu/faculty/wolf/wolf.htm
Gambar 3.5 http://www.michaelallaby.com/biography.htm
Gambar 3.6 http://fpips.upi.edu/dosen-96-sri-hayatidr-hj--m-pd-alm.html
Gambar 3.7 http://www.aman.or.id/2013/05/31/workshop-konsolidasi-paska-putusan-mahkamah-konstitusi-no-35-tahun-2012/
Gambar 3.8 http://www.kaskus.co.id/thread/53096ebdf9ca1772598b475c/gunung-berapi-yang-pernah-meletus-di-indonesia
Gambar 3.9 https://pendoasion.files.wordpress.com/2014/01/gempa-bumi-4.jpg
Gambar 3.10 http://gamblang.blogspot.com/2014/11/angin-topan.html
Gambar 3.11 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikVOWmxRzTxkYoanVZ0ocEJ0PFAsCiyOWP0QECOLfYYS7yA10sc8GdDWzV4aWBZeSiYIrf_7gWRo26RYmBmn2HwXPBowHOdIwrzj_JYn1oq7hpzDg1f5LQ2OFL9fArcINdHhY2WzG2oYs/s1600/reboisasi-penghijauan-2.jpg
Gambar 3.12 http://fastboatmurahkegili.com/keindahan-terasering-di-ceking-tegalalang/terasering-di-ceking-tegalalang/

3 komentar:

  1. Hai Agatha! untuk postingan ini aku kasih nilai 79 yaa hehe karena sebenernya sudah lengkap, tapi menurutku ini terlalu panjang hehe jadi kalo bisa dirangkum lagi yaa hehe semangat! :)

    BalasHapus
  2. Hai Aghata. Postingan sudah lengkap,menarik,tetapi terlalu panjang sama seperti yang aku komentari postingan sebelumnya.Aku kasih nilai 80 :)

    BalasHapus
  3. Holla guys, makasih atas kritik dan nilai dari kalian:) akan aku perbaiki kembali postinganku:)

    BalasHapus